TUMBUH KEMBANG ANAK TERGANGGU KETIKA SAKIT

0
1504

Anak-anak sering mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti batuk, pilek, radang tenggorokan dan diare. Gangguan kesehatan ini sering menyebabkan si kecil mengalami susah makan. Penyebab nafsu makan menurun biasanya dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya karena adanya penyakit yang sedang diderita anak. Bila nafsu makan menurun dalam waktu yang lama, dikhawatirkan akan mengganggu tumbuh kembang anak.

Seiring dengan sembuhnya gangguan kesehatan yang diderita anak, diharapkan nafsu makannya dapat meningkat kembali. Berikut ini kami informasikan gangguan kesehatan yang sering dialami anak Anda dan penanganannya dengan madu sebagai herbal alami yang aman untuk anak di atas 1 tahun.

  1. Batuk dan Pilek

Batuk pilek yang sering menyerang si kecil merupakan batuk pilek akibat influenza. Penyakit ini termasuk juga ke dalam golongan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Rata-rata batuk pilek lantaran ISPA disebabkan oleh virus influenza yang menular dan dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease) dalam 3-7 hari. Dalam Jurnal Pediatrics yang terbit di Amerika Serikat menyebutkan bahwa madu efektif mengatasi batuk pada anak. Madu dinilai lebih efektif mengontrol batuk malam hari pada anak dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Penelitian lain dilakukan pada anak-anak usia 2 tahun ke atas dengan ISPA. Mereka diberikan madu sebanyak 2 sendok teh (10 mililiter) sebelum tidur. Hasilnya efektif, batuk reda dan kualitas tidur bertambah. Kualitas tidur yang baik juga mempengaruhi tumbuh kembang anak.

  1. Radang tenggorokan

Radang tenggorokan (faringitis), sejatinya merupakan infeksi pada tenggorokan. Radang tenggorokan sering menyerang anak saat daya tahan tubuhnya lemah karena kurang istirahat. Dr Ronald McCoy dari Royal Australian College of General mengatakan, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa dengan memberikan satu sendok makan penuh madu setiap beberapa jam sekali bisa mengurangi iritasi pada tenggorokan. Efektivitas madu akan lebih terasa pada anak kecil ketimbang orang dewasa. WHO merekomendasikan madu untuk redakan batuk pada penderita di negara-negara berkembang, dimana akses untuk mendapatkan pengobatan masih terbatas.

  1. Diare

Anak dikatakan diare apabila buang air besar lebih dari 4x dalam tempo 24 jam atau 1x BAB encer dan menyembur (mencret). Diare merupakan salah satu gejala adanya gangguan atau penyakit infeksi saluran cerna. Rata-rata diare berkaitan dengan tingkat higienitas yang rendah. Penanganannya tak lantas dengan memberikan obat diare pada anak. Biarkan badan mengeluarkan zat-zat racun melalui diare. Hasil studi di Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Karyadi Semarang, Jawa Tengah, mengkonsumsi madu terbukti menurunkan frekuensi diare pada hari ke 2, 4, dan 5. Madu terbukti dapat membunuh berbagai bakteri termasuk E.coli, yaitu bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan yang berujung pada penyakit diare atau muntaber. Dr. Paulus H. S. Kwakman dari Akademi Medical Center, Amsterdam, Belanda membuktikan bahwa madu dapat melumpuhkan bakteri E.coli dalam waktu 24 jam.

Itulah gangguan kesehatan yang sering diderita anak. Gunakan madu vitabumin untuk membantu menjaga kesehatan anak agar tumbuh kembang anak kian membaik. Madu vitabumin mengandung madu alami yang dikomposisikan dengan ekstrak temualak, ekstrak pegagan, dan ekstrak albumin ikan gabus. Selain rasanya enak, madu Vitabumin juga cocok sebagai pendamping untuk anak yang menderita tuberculosis dan terapi anak autis.