Penyebab Kekurangan Nutrisi Tumbuh Kembang Anak dan Solusinya

0
420
nutrisi tumbuh kembang anak
nutrisi tumbuh kembang anak

Sebagai orang tua yang peduli, Anda peka terhadap kebutuhan nutrisi anak Anda. Dan itu termasuk menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan kekurangan gizi. Memahami penyebab utama kekurangan nutrisi tumbuh kembang anak dapat membantu Anda membentuk kebiasaan baik dalam hal kesehatan Anda sendiri sebagai orang tua, serta kesehatan anak Anda.

Apa itu Malnutrisi?

Malnutrisi, pada intinya, adalah kekurangan nutrisi atau gizi makanan yang mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk. Kita biasanya memikirkan kekurangan gizi yang berkaitan dengan anak-anak yang tidak cukup makan makanan yang tepat. Hal ini juga dapat terjadi ketika anak-anak makan terlalu banyak makanan yang salah. Sayangnya, gabungan ini berkontribusi pada lebih dari 170 juta anak yang gagal mencapai potensi penuh mereka karena gizi buruk. Berikut adalah beberapa penyebab utama kekurangan nutrisi tumbuh kembang anak.

1. Kualitas Pola Makan yang Buruk

Malnutrisi dapat terjadi pada anak-anak dari segala usia, tetapi anak kecil adalah yang paling rentan. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan bahwa malnutrisi adalah satu-satunya ancaman paling berbahaya bagi kesehatan masyarakat global. Mereka memperkirakan bahwa kekurangan gizi adalah penyebab utama dari 3,1 juta kematian anak setiap tahun dan menyebabkan gangguan kesehatan yang permanen bagi jutaan anak lainnya.

Kekurangan gizi membuat anak lebih rentan terhadap penyakit berat. Malnutrisi kronis atau stunting adalah ketika anak-anak terlalu pendek untuk usia mereka karena mereka tidak mendapat nutrisi yang cukup, menerima perawatan yang tidak memadai dan/atau tinggal di lingkungan yang tidak higienis. Hal ini dapat meninggalkan dampak yang menghancurkan dan permanen pada kemampuan fisik dan kognitif anak.

nutrisi tumbuh kembang anak
nutrisi tumbuh kembang anak

2. Kesehatan Ibu yang Buruk Juga Dapat Menyebabkan Malnutrisi pada Anak

Peluang terbesar bagi kesehatan anak terjadi dalam 1.000 hari pertama, dari awal kehamilan seorang wanita hingga ulang tahun yang kedua untuk anaknya. Ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan dapat mengalami komplikasi saat melahirkan. Banyak anak lahir kecil karena ibu mereka kekurangan gizi. Ibu dengan gizi buruk juga dapat mengalami kesulitan menyusui bayinya.

Kita tahu bahwa menyusui selama enam bulan pertama kehidupan anak memiliki manfaat kesehatan yang berlanjut hingga dewasa. Namun, jika seorang ibu terlalu kekurangan gizi untuk menyusui anaknya, manfaat kesehatan ini tidak dapat diturunkan dan seorang anak dapat berisiko mengalami kekurangan gizi. Hal ini terutama berlaku di negara berkembang.

3. Kaitan Antara Status Sosial Ekonomi dan Gizi Buruk pada Anak

Kemiskinan merupakan penyebab malnutrisi nomor satu di negara berkembang. Sering kali, keluarga yang hidup dalam kemiskinan tidak memiliki akses ke buah-buahan dan sayuran segar. Banyak tempat tidak memiliki toko kelontong layanan lengkap yang secara teratur menyediakan produk segar. Bahkan jika ya, buah-buahan dan sayuran segar bisa mahal. Ketika buah-buahan dan sayuran segar berada di luar jangkauan anak-anak, mereka dapat mengisi makanan yang lebih murah dan kurang sehat.

Malnutrisi kronis menjadi terkonsentrasi di negara-negara dengan sumber daya paling sedikit, di mana 1 dari 3 anak memiliki pertumbuhan yang terhambat. Saat ini, 9 dari 10 anak stunting, sekitar 139 juta anak, tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Solusi untuk Memutus Siklus Malnutrisi pada Anak

Memutus siklus yang melibatkan berbagai pekerjaan dan tugas di berbagai program, tidak hanya program gizi, tetapi juga kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi, serta mata pencaharian dan perlindungan. Salah satu solusi untuk menunjang nutrisi tumbuh kembang anak adalah adanya program dari Nutricia Professional.

Ini adalah sebuah bentuk platform yang disediakan bagi para orang tua dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi lengkap terkait dengan bidang pediatri dan nutrisi untuk anak. Sehingga diharapkan para ibu memiliki bayi yang sehat, anak-anak tumbuh sehat dan begitu mereka dewasa, berkontribusi pada masyarakat mereka, mewariskan apa yang mereka miliki kepada generasi berikutnya.