Kendala yang Dihadapi Pengembang Perumahan Murah

0
1359
Kendala yang Dihadapi Pengembang Perumahan Murah
Kendala yang Dihadapi Pengembang Perumahan Murah

Perumahan murah sekarang ini sebenarnya sudah cukup keras gaungnya. Anda yang bercita-cita untuk memiliki rumah sendiri tapi terkendala masalah biaya bisa melirik perumahan jenis ini. Tapi meskipun jumlahnya lebih banyak sekarang, bukan berarti perumahan yang harganya rendah ini adalah pemandangan umum. Kalau Anda melihat-lihat di sekeliling, tetap saja yang berkembang adalah perumahan biasa yang menyasar kalangan menengah ke atas.

Kenapa perumahan yang murah cenderung masih jarang? Atau kalaupun sudah ada beberapa, jumlahnya masih kurang dibandingkan dengan properti yang lain. Bahkan di beberapa daerah, Anda akan lebih sering melihat perumahan mewah yang baru dibangun. Masalah apa yang sebenarnya dihadapi oleh pengembang semacam Perumnas yang biasanya membangun perumahan harga murah? Di sini Anda akan tahu.

Banyaknya kendala yang dihadapi oleh pengembang lah yang menjadikan tidak banyak pengembang membangun perumahan jenis ini. Apalagi yang skalanya nasional semacam Perumnas. Kendalanya adalah:

  1. Aturan daerah yang berbeda-beda

Setiap daerah memiliki aturan yang berbeda-beda, baik dalam tanah, izin, pajak rumah, dll. Ini menyulitkan pengembang yang ingin menyeragamkan rumah yang dibangun.

  1. Kondisi tanah berbeda

Misalnya kondisi tanah di Jawa dan Kalimantan. Kondisinya sangat berbeda sehingga tidak memungkinkan penggunaan konstruksi rumah yang serupa. Tanah gambut di Kalimantan tidak bisa digunakan untuk rumah deret seperti di kawasan Banten.

  1. Harga lahan yang naik terus

Setiap daerah tentunya ingin mendapatkan keuntungan dari tanah. Jadinya, harga lahan yang rencananya dipakai untuk rumah sederhana pun terus naik. Ini tak memungkinkan pengembang menekan harga rumah.

  1. Soal sertifikat

Masalah sertifikat rumah juga biasanya jadi masalah. Biasanya yang menjadi biang keladi adalah soal akad. Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa memecah akad dan kemudian mendapat sertifikat rumah.

Wajar saja kalau perumahan murah bersubsidi masih menjadi sebuah niche sendiri dengan semua halangan tersebut. Hanya kawasan dengan aturan jelas dan mempunyai program khusus untuk masyarakat menengah ke bawah yang biasanya memiliki perumahan sederhana. Namun semakin hari, koordinasi antar daerah dan juga pengembang semakin baik. Jadi bukan tak mungkin Anda akan melihat perubahan besar di tahun-tahun berikutnya.