Berbagai Hal Mengenai TBC Tulang Belakang

0
337
TBC tulang belakang
TBC tulang belakang

Tuberkulosis dikenal sebagai penyakit yang menyerang bagian paru-paru manusia. Namun ternyata bakteri penyebab tuberkulosis yaitu mycobacterium tuberculosis juga bisa menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya. Salah satu bagian tubuh yang paling sering terserang adalah tulang belakang. Tuberkulosis yang menyebar hingga tulang belakang tersebut kemudian dikenal dengan nama TBC tulang belakang. Bagi Anda yang penasaran, berikut ini pembahasan lebih lengkap mengenai tuberkulosis tulang belakang:

Tanda dan Gejala

Tuberkulosis tulang belakang termasuk ke dalam penyakit yang cukup sulit dideteksi. Pasalnya pada tahap awal, tuberkulosis tulang belakang tidak menimbulkan gejala atau rasa sakit. Namun ketika sudah berkembang semakin parah, ada beberapa gejala yang dialami penderita yaitu nyeri punggung, kaku pada bagian punggung, demam, mudah lelah, area punggung membengkak, berat badan turun drastis, muncul abses, terjadi kelainan bentuk tulang, keringat malam hari, hingga terjadi kelumpuhan.

Penyebab

Telah disebutkan sebelumnya jika tuberkulosis tulang belakang juga terjadi akibat mycobacterium tuberculosis. Namun bakteri tersebut tidak hanya menyerang bagian paru-paru saja, tapi menyebar hingga bagian tulang belakang. Bukan hanya tulang belakang saja, mycobacterium tuberculosis juga bisa meluas ke bagian tubuh lain seperti sendi dan kelenjar getah bening.

TBC tulang belakang

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko penyebab terjadinya TBC tulang belakang pada seseorang. Hal pertama yaitu tinggal di wilayah yang memiliki angka tuberkulosis tinggi. Pasalnya bakteri penyebab tuberkulosis bisa menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Selain itu, faktor risiko TBC juga meningkat apabila seseorang menderita HIV/AIDS. Penderita penyakit HIV/AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga mudah terkena serangan bakteri.

Diagnosis

Diagnosis tuberkulosis tulang belakang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda tidak bisa mendiagnosis penyakit hanya dari gejala yang diderita. Namun gejala tersebut bisa membantu dokter untuk menemukan diagnosis dengan tepat dan cepat. Beberapa cara yang dilakukan dokter untuk melakukan diagnosis yaitu:

  1. Melalui tes darah dengan mengambil sampel darah penderita.
  2. Melalui tes tuberkulin dengan menyuntikkan zat PPD atau purified protein derivative.
  3. Melalui tes dahak dengan mengambil sampel dahak pasien.
  4. Melalui biopsi pada tulang atau jaringan sinovial yang ada di sendi tulang belakang pasien.
  5. Melalui pemeriksaan pencitraan seperti X-ray, CT scan, dan MRI.

Cara Mengobati

Ada dua cara pengobatan tuberkulosis tulang belakang yaitu:

  1. Menggunakan obat-obatan

Berdasarkan anjuran World Health Organization (WHO), pasien perlu diberikan obat antituberkulosis selama sembilan bulan dan harus sesegera mungkin. Adapun jenis obat yang digunakan seperti pirazinamid, rifampicin, isoniazid, dan etambutol.

  1. Operasi

Apabila kondisi parah, maka biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi. Jenis operasinya ada dua yaitu debridement dan operasi rekonstruksi tulang belakang.

Cara Mencegah

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Anda bisa melakukan pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis ini dengan melakukan beberapa hal sederhana seperti:

  1. Melakukan vaksinasi pencegahan TBC yaitu vaksin BCG.
  2. Menerapkan etika saat bersin dan batuk.
  3. Menjaga kebersihan badan maupun lingkungan.
  4. Menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat.

Itulah berbagai hal yang perlu Anda ketahui mengenai TBC tulang belakang. Mengetahui hal-hal di atas bisa membantu Anda meminimalisir risiko terburuk akibat bakteri tuberkulosis. Selain melalui informasi di atas, Anda juga bisa mendapatkan informasi lainnya seputar TBC melalui website TB Indonesia. Pada website tersebut, banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang bisa Anda pelajar. Website TB Indonesia yang bisa Anda kunjungi yaitu www.tbindonesia.or.id